Kamis, 24 Januari 2013

Type pohon penaung tanaman kopi

Hingga saat ini belum ditemukan type pohon penaung yang dapat meme-nuhi semua kriteria pohon penaung. tetapi sebagian type tanaman memiliki karakter yang nyaris mencukupi kriteria sebagai pohon penaung. tiap-tiap pohon penung memiliki kelemahan hingga penentuan type pohon penaung mesti pas. di antara kriteria pohon penaung yaitu cocok dengan situasi iklim.

Pohon penaung yang umum dipakai pada tanaman kopi yaitu penaung sesaat serta penaung terus. tanaman penaung baiknya dari type tanaman leguminosa, yang bisa menambat nitrogen pada akar-akarnya hingga mening-katkan kandungan nitrogen tanah melewati daun-daun yang gugur.

Pemakaian penaung sesaat pada tanaman kopi ditujukan untuk berikan naungan pada tanaman kopi sebelum saat penaung terus bisa ber-fungsi dengan baik.

Sebagian type tanaman penaung sesaat yang umum digunakan di perkebunan kopi diantaranya : flemengia congesta, leucaena glauca, crotalaria anagyroides, crotalaria usaramoensis, tephrosia vogelii, desmodium gyroides, serta acasia villosa.

Pada tempat perkebunan yang ada kompleks-kompleks nematoda, baiknya dipakai clotalaria ( tidak diserang nematoda ). namun untuk tempat-tempat yang tinggi ( 1. 000 m ke atas ) baiknya dipakai tephrosia ( lebih cepat tumbuh ).

Pohon penaung terus yang banyak dipakai pada perkebunan kopi diantaranya : lamtoro ( leucaena glauca ), dadap ( erythrina subumbrans ), serta sengon ( albizzia falcata ; albizzia sumatrana ).

Pada perkebunan kopi, dadap praktis tidak dipakai lagi sebagai pohon penaung terus dikarenakan :

Tajuk tanaman dadap sulit diatur ;
Banyak alami serangan hama serta penyakit ;
Tidak berikan kayu bakar yang baik ( nilai bakar rendah ).

Sengon sebagai pohon penaung terus biasanya dipakai di tempat-tempat tinggi ( diatas 1. 000 – 1. 500 m ), yang mana lamtoro tumbuhnya lambat. lamtoro biji ( leucaena glauca ) sudah banyak diokulasi dengan beberapa jenis lamtoro yang tidak berbiji yang juga memiliki perkembangan lebih cepat serta membuahkan kayu pangkasan semakin banyak. klon-klon lamtoro yang banyak digunakan diantaranya l 2, l 19, serta l 21.

Lamtoro type l 2 adalah keturunan persilangan dari l. glabrata dengan l. glauca. perkembangan lamtoro type l 2 tengah, intensitas sinar baik, cocok untuk tempat tinggi ataupun rendah, tidak berbiji, cabang sedikit gundul pada musim kemarau, tahan angin, kulit batang abu-abu muda, batang berbenjol-benjol, serta membuahkan bunga steril berwarna putih.

Lamtoro type l 19 adalah keturunan dari l. glauca kali ( l. pulverulenta kali l. glauca ). perkembangan lamtoro type l 19 cepat, membuahkan intensitas sinar gelap, cocok untuk daerah-daerah rendah ataupun tinggi, baik untuk type tanah berpasir, cabang kurang tersebar, kulit batang coklat berbintik-bintik.

Lamtoro type l 21 adalah keturunan dari l. pulverulenta. pertum-buhan tanaman cepat sekali, intensitas sinar gelap, cocok untuk tempat tinggi, pas untuk tanah berpasir serta kurang humus, sensitif pada kutu putih, kulit batang coklat muda bergaris-garis arah vertikal, daya pergantian cepat turun hingga lamtoro type ini kurang disukai.

0 komentar:

Posting Komentar