Selasa, 15 Januari 2013

Budidaya kopi indonesia

Untuk petani, kopi bukan hanya cuma untuk minuman fresh serta bermanfaat, namun memiliki makna ekomoni yang cukup mutlak. kopi jadi sumber pendapatan untuk beberapa petani.

Tanaman kopi tersebar di sumatera, jawa, bali, sulawesi, serta nusa tenggara. beberapa besar ( 95, 9% ) diusahakan didalam wujud perkebunan rakyat serta sisanya 4, 1% berbentuk perkebunan besar baik oleh ptp nusantara ataupun swasta yang beberapa besar ada di jawa timur serta jateng.

Volume ekspor kopi indonesia saat ini berkisar 300 – 400 ribu ton per th.. pada th. 2000-an volume ekspor kopi indonesia berfluktuatif tetapi ada sedikit peningkatan.

Luas areal kopi rakyat setiap rumah tangga petani berlainan di tiap-tiap lokasi. namun dengan nasional rata-rata 1, 44 ha. di sumatera luas areal tanaman kopi rakyat rata-rata 1, 71 ha, di jawa 0, 79 ha, di sulawesi 1, 53 ha, serta di bali/ntt 1, 56 ha per keluarga.

Jumlah rumah tangga petani kopi kian lebih satu juta keluarga, dengan tanggungan jiwa lebih kurang 5 orang. jumlah tersebut belum terhitung tenaga kerja di sektor perkebunan besar serta di sektor perdagangan serta industri kopi.

Didalam periode 2003 – 2007 nilai ekspor kopi indonesia rata-rata berjumlah us $ 408 juta per th.. walau sebenarnya pada th. 1990-an meraih kian lebih us $ 500 juta per th..

Pada saat ini lebih kurang 90% produksi kopi indonesia yaitu kopi robusta, namun selebihnya yaitu kopi arabika, yang di pasaran internasional populer sebagai kopi spesialti ( specialty coffee ), diantaranya java coffee ( jawa timur ), mandheling serta linthong coffee ( sumatera utara ), gayo mountain coffee ( aceh ), toraja atau kalosi coffee ( sulawesi selatan ), serta kintamani coffee ( bali ).

0 komentar:

Posting Komentar